Nama :Gatot Sugara
Kelas :3eb19
Npm :23211016
Fungsi bahasa sebagai sarana komunikasi
1. Jelaskan dengan
contoh “ Penggunaan Bahasa Indonesia secara baik dan benar ”!
2. Berikanlah
contoh fungsi bahasa sebagai alat komunikasi !
Jawab
Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
Bahasa yang baik adalah bahasa yang sesuai dengan situasi.Sebagai
alat komunikasi, bahasa harus dapat efektif menyampaikan maksud kepada lawan
bicara. Karenanya, laras bahasa yang dipilih pun harus sesuai.
Ada lima laras bahasa yang dapat digunakan sesuai situasi.
Berturut-turut sesuai derajat keformalannya, ragam tersebut dibagi sebagai
berikut.
1. Ragam beku
(frozen); digunakan pada situasi hikmat dan sangat sedikit memungkinkan
keleluasaan seperti pada kitab suci, putusan pengadilan, dan upacara
pernikahan.
2. Ragam resmi
(formal); digunakan dalam komunikasi resmi seperti pada pidato, rapat resmi,
dan jurnal ilmiah.
3. Ragam
konsultatif (consultative); digunakan dalam pembicaraan yang terpusat pada
transaksi atau pertukaran informasi seperti dalam percakapan di sekolah dan di
pasar.
4. Ragam santai
(casual); digunakan dalam suasana tidak resmi dan dapat digunakan oleh orang
yang belum tentu saling kenal dengan akrab.
5. Ragam akrab
(intimate). digunakan di antara orang yang memiliki hubungan yang sangat akrab
dan intim.
Bahasa yang benar adalah bahasa yang sesuai dengan kaidah
bahasa baku, baik kaidah untuk bahasa baku tertulis maupun bahasa baku lisan.
Ciri-ciri ragam bahasa baku adalah sebagai berikut.
1. Penggunaan
kaidah tata bahasa normatif. Misalnya dengan penerapan pola kalimat yang baku:
acara itu sedang kami ikuti dan bukan acara itu kami sedang ikuti.
2. Penggunaan
kata-kata baku. Misalnya cantik sekali dan bukan cantik banget; uang dan bukan
duit; serta tidak mudah dan bukan nggak gampang.
3. Penggunaan ejaan
resmi dalam ragam tulis. Ejaan yang kini berlaku dalam bahasa Indonesia adalah
ejaan yang disempurnakan (EYD). Bahasa baku harus mengikuti aturan ini.
4. Penggunaan lafal
baku dalam ragam lisan. Meskipun hingga saat ini belum ada lafal baku yang
sudah ditetapkan, secara umum dapat dikatakan bahwa lafal baku adalah lafal
yang bebas dari ciri-ciri lafal dialek setempat atau bahasa daerah. Misalnya:
/atap/ dan bukan /atep/; /habis/ dan bukan /abis/; serta /kalaw/ dan bukan
/kalo/.
5. Penggunaan
kalimat secara efektif. Di luar pendapat umum yang mengatakan bahwa bahasa
Indonesia itu bertele-tele, bahasa baku sebenarnya mengharuskan komunikasi
efektif: pesan pembicara atau penulis harus diterima oleh pendengar atau
pembaca persis sesuai maksud aslinya.
Dari semua ciri bahasa baku tersebut, sebenarnya hanya nomor
2 (kata baku) dan nomor 4 (lafal baku) yang paling sulit dilakukan pada semua
ragam. Tata bahasa normatif, ejaan resmi, dan kalimat efektif dapat diterapkan
(dengan penyesuaian) mulai dari ragam akrab hingga ragam beku. Penggunaan kata
baku dan lafal baku pada ragam konsultatif, santai, dan akrab malah akan
menyebabkan bahasa menjadi tidak baik karena tidak sesuai dengan situasi.
Jika saya perhatikan, semakin tidak benar bahasa saya
sewaktu menulis atau berbicara, berarti semakin akrab hubungan saya dengan
lawan bicara saya.Maaf, Mas Amal, saya belum bisa memenuhi imbauan untuk
menggunakan bahasa yang benar di seluruh kicauan saya.Tapi saya usahakan untuk
menggunakan bahasa yang baik.
Contoh menggunakan Bahasa Indonesia secara baik dan benar
Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar” dapat diartikan
pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan di samping itu
mengikuti kaidah bahasa yang betul. Ungkapan “bahasa Indonesia yang baik dan
benar” mengacu ke ragam bahasa yang sekaligus memenuhi persyaratan kebaikan dan
kebenaran. Bahasa yang diucapkan bahasa yang baku.
Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar mempunyai beberapa
konsekuensi logis terkait dengan pemakaiannya sesuai dengan situasi dan
kondisi. Pada kondisi tertentu, yaitu pada situasi formal penggunaan bahasa
Indonesia yang benar menjadi prioritas utama. Penggunaan bahasa seperti ini
sering menggunakan bahasa baku. Kendala yang harus dihindari dalam pemakaian
bahasa baku antara lain disebabkan oleh adanya gejala bahasa seperti
interferensi, integrasi, campur kode, alih kode dan bahasa gaul yang tanpa
disadari sering digunakan dalam komunikasi resmi. Hal ini mengakibatkan bahasa
yang digunakan menjadi tidak baik.
Misalkan dalam
pertanyaan sehari-hari dengan menggunakan bahasa yang baku Contoh :
· Sudahkah kamu makan hari ini ?
· Sedang apa kamu sekarang ?
· Berikut contoh dialok antara ibu dan
anak dengan bahasa yang baku :
· Anak :
Ibu apakahdirimu sudah memasakan aku makanan?
· Ibu : Sudah nak,silahkan makan dahulu
sana.
· Anak :Baiklah ibu,aku akan segera makan.
·
Kata yang digunakan sesuai lingkungan sosial
Contoh lain dari pada
Undang-undang dasar antara lain :
Undang-undang dasar 1945 pembukaan bahwa sesungguhnya
kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu penjajahan diatas
dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan
perkeadilan.
Dari beberapa kalimat dalam undang-undang tersebut
menunjukkan bahasa yang sangat baku, dan
merupakan pemakaian bahasa secara baik dan benar.
Contoh lain dalam pergaulan di wilayah kampus, misalnya,
pemakaian ragam baku akan menimbulkan kegelian, keheranan, atau kecurigaan. Akan
sangat ganjil bila dalam pergaulan
kampus kita memakai bahasa baku seperti ini.
(1) Sudahkah dirimu
mengerjakan tugas kuliah?
(2) Apakah yang bisa saya bantu untukmu?
Contoh di atas adalah contoh bahasa Indonesia yang baku dan
benar, tetapi tidak baik dan tidak efektif karena tidak cocok dengan situasi
pemakaian kalimat-kalimat itu. Untuk situasi seperti di atas, kalimat (3) dan
(4) berikut akan lebih tepat.
(3) Berapa nih, Bu,
tauge nya?
(4) Ke Pasar Tanah
Abang, Bang. Berapa?
Paragraph dibawah ini cuplikan gaya bahasa yang dipakai
sesuai dengan EYD dan menggunakan bahasa baku atau bahasa ilmiah bukan kata
popular dan bersifa objektif, dengan penyusunan kalimat yang cermat.
Dalam paradigma profesionalisme sekarang ini, ada tidaknya
nilai informative dalam jaring komunikasi ternyata berbanding lurus dengan
cakap tidaknya kita menulis. Pasalnya, selain harus bisa menerima, kita juga
harus mampu memberi. Inilah efek jurnalisme yang kini sudah menyesaki hidup
kita. Oleh karena itu, kita pun dituntut dalam hal tulis-menulis demi
penyebaran informasi. Namun persoalannya, apakah kita peduli terhadap laras
tulis bahasa kita. Sementara itu, yakinilah, tabiat dan tutur kata seseorang
menunjukkan asal-usulnya, atau dalam penegasan lain, bahasa yang kacau
mencerminkan kekacauan pola pikir pemakainya. Buku ini memperkenalkan
langkah-langkah pragmatic yang Anda perlukan agar tulisan Anda bisa tampil
wajar, segar, dan enak dibaca
Berikanlah Contoh Bahasa Sebagai Alat Komunikasi ?
Fungsi Bahasa sebagai alat komunikasi
- bahasa
merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri.
- Komunikasi
tidak akan sempurna bila ekspresi diri kita tidak diterima atau dipahami.
- Penggunaan
bahasa sebagai alat komunikasi, memiliki tujuan tertentu yaitu agar kita
dipahami oleh orang lain. Jadi dalam hal ini respons pendengar atau lawan
komunikan yang menjadi perhatian utama kita.
· Bahasa
sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan alat untuk merumuskan maksud kita.
· Dengan
komunikasi, kita dapat menyampaikan semua yang kita rasakan, pikirkan, dan
ketahui kepada orang lain.
· Dengan
komunikasi, kita dapat mempelajari dan mewarisi semua yang pernah dicapai oleh
nenek moyang kita dan apa yang telah dicapai oleh orang-orang sejaman kita.
· Bahasa
adalah alat untuk berkomunikasi melalui lisan (bahsa primer) dan tulisan
(bahasa sekunder). Berkomunikasi melalui lisan (dihasilkan oleh alat ucap
manusia), yaitu dalam bentuk symbol bunyi, dimana setiap simbol bunyi memiliki
cirri khas tersendiri. Suatu simbol bisa
terdengar sama di telinga kita tapi memiliki makna yang sangat jauh berbeda.
Misalnya kata ’sarang’ dalam bahasa Korea artinya cinta, sedangkan dalam
bahasa Indonesia artinya kandang atau
tempat.
· Tulisan
adalah susunan dari simbol (huruf) yang dirangkai menjadi kata bermakna dan
dituliskan. Bahasa lisan lebih ekspresif di mana mimik, intonasi, dan gerakan
tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukan.
Lidah setajam pisau / silet oleh karena itu sebaiknya dalam berkata-kata
sebaiknya tidak sembarangan dan menghargai serta menghormati lawan bicara /
target komunikasi.
· Bahasa
sebagai sarana komunikasi mempunyaii fungsi utama bahasa adalah bahwa komunikasi ialah
penyampaian pesan atau makna oleh seseorang kepada orang lain. Keterikatan dan
keterkaitan bahasa dengan manusia menyebabkan bahasa tidak tetap dan selalu
berubah seiring perubahan kegaiatan manusia dalam kehidupannya di masyarakat.
Perubahan bahasa dapat terjadi bukan hanya berupa pengembangan dan perluasan,
melainkan berupa kemunduran sejalan dengan perubahan yang dialami masyarakat.
Terutama pada penggunaan Fungsi komunikasi pada bahasa asing Sebagai contoh
masyarakat Indonesia lebih sering menempel ungkapan “No Smoking” daripada
“Dilarang Merokok”, “Stop” untuk “berhenti”, “Exit” untuk “keluar”, “Open
House” untuk penerimaan tamu di rumah pada saat lebaran. Jadi bahasa sebagai
alat komunikasi tidak hanya dengan satu bahasa melainkan banyak bahasa.
Contohnya :
Misalnya berupa :
- Alat-alat
itu digunakan untuk berkomunikasi misalnya gerak badaniah, alat bunyi-bunyian,
kentongan, lukisan, gambar, dsb).
Contohnya :
- bunyi tong-tong
memberi tanda bahaya
- adanya asap
menunjukkan bahaya kebakaran
- alarm untuk
tanda segera berkumpul
- bedug untuk
tanda segera melakukan sholat
- telepon
genggam untuk memanggil orang pada jarak jauh
- simbol –
tanda stop untuk pengguna jalan, simbol laki-laki dan perempuan bagi pengguna
toilet.
- gambar peta
yang menunjukkan jalan
- suasana
gemuruh kentongan dipukul tanda ketika ada bahaya
- adanya asap
tampak dari kejauhan pertanda kebakaran
- bunyi alarm
(suasana tanda bahaya gempa bumi/bencana alam) dsb.
· contoh dalam
kehidupan sehari hari
misalkan seorang satpam perumahan berjaga-jaga/ronda pada malam hari, pada saat
sudah mendekati jam 12.00 malam satpam tersebut membunyikan kentongan yang
bertanda bahwa waktu sudah tepat pukul 12.00 malam. Dan timbul timbal balik
antara satpam sama orang-orang disekitar perumahan.setiap orang jadi lebih
mengerti tanda waktu pergantian tersebut
Jadi, bahasa yang dipakai satpam tersebut berupa kentongan
yang memberikan pertanda sesuatu akan terjadi/ sesuatu yang sudah mestinya
dilakukan.
Sumber
http://vhi3y4.wordpress.com/2010/02/27/fungsi-bahasa-sebagai-alat-komunikasi/
http://vhi3y4.wordpress.com/contoh-menggunakan-bahasa-indonesia-secara-baik-dan-benar/
http://zulfikar68.blogspot.com/2013/01/penggunaan-bahasa-indonesia-yang-baik.html
1.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar